‘Radiohead’ bukan nama yang asing dalam perbendaharaan grup musik di otak saya. Hanya saja pada awalnya saya tidak begitu mengenal band ini secara detail bahkan menganggap band ini biasa-biasa saja, sehingga terbukti hanya satu lagu yang saya tahu dari band ini yaitu ‘Creep’. Cukup menyedihkan mengingat Radiohead sudah merilis album sejak tahun 1993 (Pablo Honey).
Saya punya teman yang suka sama Radiohead dan dia pernah memperlihatkan beberapa video live mereka ke saya, saya hanya melihatnya sekilas saja dan belum begitu tertarik sama Radiohead. Wajar saja, karena saat itu musik yang mengisi hari-hari saya adalah musik dari band macam Bring Me The Horizon, Asking Alexandria, Alesana, Blessthefall, Silverstein dsb. Musik yang jauh berbeda dengan Radiohead. Dan saat itupun saya masih belum tahu tentang Radiohead yang sesungguhnya hingga pada suatu waktu sesuatu merubah saya.
Menurut saya dan orang-orang yang menyukai Radiohead, Radiohead adalah band yang unik karena mereka berani berbeda ditengah trend musik yang melanda dunia saat itu. Radiohead juga merupakan band yang kreatif dan inovatif, ini dibuktikan dengan mereka mampu menciptakan inovasi-inovasi baru lewat nada-nada catchy dengan alat musik yang jarang digunakan oleh band manapun.
Band yang digawangi oleh Thom Yorke, Jonny Greenwood, Ed O’brein, Colin Greenwood dan Phil Selway ini telah memiliki delapan album studio dan dua EP. Debut album mereka ‘Pablo Honey’ terbilang cukup sukses sebagai album debut dari band yang bukan berasal dari Amerika. Mendengarkan ‘Pablo Honey’ rasanya seperti kita mendengarkan Nirvana atau Pearl Jam dalam versi British. Karena kesan grunge di album ini memang cukup kental menurut saya walaupun tentu tidak seperti grunge-nya Nirvana. Alasannya sederhana saja karena saat album ini dirilis era grunge masih sangat mendunia saat itu hingga hal ini berimbas juga pada Radiohead (mungkin ya!!!).
Menghilangkan kesan grunge di album sebelumnya, Radiohead hadir dengan nuansa rock yang lebih konvensional lewat sound-sound gitar yang memenuhi setiap lagu dalam album ‘The Bends’ (1995). Lagu ‘High & Dry’ juga terdapat dalam album ini. Menurut sebuah polling yang merilis polling album terbaik dalam kurun waktu 25 tahun terakhir menempatkan ‘The Bends’ diurutan ke-8 album terbaik selama 25 tahun terakhir. Album ini juga menjadi inspirasi musisi lain seperti Muse. Bahkan pada awal kemunculannya Muse dibilang sangat mirip dengan Radiohead.
‘Ok Computer’ (1997) bisa dibilang sebagai album terbaik yang pernah dibuat Radiohead. Album ini meraih sukses yang sangat besar, mendapat pujian yang postitif dari kalangan kritikus musik dan selalu mendapat tempat terhormat dalam setiap polling yang membahas album terbaik. Tetap dengan komposisi yang hampir sama dengan ‘The Bends’, ‘Ok Computer’ menyajikan musik yang lebih kompleks dengan gitar dan alat musik lain yang dapat kita temukan di album ini. Nada-nada unik, sound yang kompleks ditambah vokal Thom Yorke dengan falsetto khasnya, sungguh sebuah perpaduan musik yang agung. Maka tak berlebihan jika kita bilang bahwa album ini adalah salah satu album terbaik yang pernah ada didunia ini. Very Good!
Dan kalau kita pikir-pikir ketika sebuah band berhasil menelurkan sebuah album yang meraih sukses besar, di album berikutnya pasti mereka akan memakai formula dan komposisi yang hampir sama untuk album selanjutnya (walaupun dengan sedikit penambahan unsur). Tapi ternyata ini tidak berlaku bagi Radiohead. Ketika ekspektasi dunia mulai tinggi terhadap musik Radiohead lewat ‘Ok Computer’. Radiohead malah keluar dari bayang-bayang kesuksesan ‘Ok Computer’ dengan membuat album yang bisa dibilang bertolak belakang dengan ‘Ok Computer’. ‘Kid A’ (2000) itulah album tersebut. Sebuah album yang meminimalisir sound gitar bahkan dibeberapa lagu tidak ada suara gitarnya sama sekali. Yang ada hanya suara elektronik dari sound-sound yang tak pernah terpikirkan bahwa sebuah band akan seperti itu. Tak banyak lagi suara falsetto Thom Yorke yang kita kenal, yang ada suara Thom Yorke seperti suara robot yang baru turun dari luar angkasa. Coba saja dengarkan track pertamanya ‘Everything in Its Right Place’, dan betapa tercengangnya kita karena mendengarkan suara-suara yang sekan muncul dari luar angkasa. Ini sungguh hal gila yang dilakukan Radiohead sebagai sebuah band yang bisa dirasakan pula di track-track berikutnya. Dan betapa kecanduannya saya dengan ‘Idioteque’, yang seakan membuat tubuh ini menari begitu saja (ala Thom Yorke) tanpa pernah kita sadari. Sebuah album yang pantas untuk menyambut milenium baru.
Album ini juga meraih sukses yang besar baik secara komersil maupun prestasi. Album ini merupakan album Radiohead pertama yang menduduki peringkat pertama di Amerika Serikat. ‘Rolling Stones Magazine’ juga menempatkan ‘Kid A’ sebagai album terbaik di dekade 2000-an. Walaupun pada dasarnya tidak ada single resmi yang pernah dirilis dalam ‘Kid A’. Dan secara pribadi diantara album Radiohead yang ada saat ini, ‘Kid A’-lah yang paling saya sukai.
Setelah Kid A hadirlah ‘Amnesiac’ (2001). Album ini memiliki nafas yang sama dengan ‘Kid A’, karena bisa dibilang ini adalah album lanjutan sekaligus melengkapi ‘Kid A’. Thom Yorke juga berujar bahwa ini adalah senjata rahasia yang tidak dipunyai orang lain, karena mereka memiliki dua album seperti ini. Hanya saja dibandingkan ‘Kid A’, ‘Amnesiac’ dirasa jauh lebih gelap dan penuh misteri daripada pendahulunya itu.
Dalam ‘Half To The Thief’ (2003) Radiohead hadir lebih experimental lagi. Kembali meyajikan musik rock dengan sound gitar dan drum yang berpadu dengan perangkat elektronik ala Radiohead. Tetap mengejutkan sebagai sebuah album sehingga tak heran bila album ini juga masuk album terbaik versi ‘Rolling Stones Magazine’.
‘In Rainbows’ (2007) menjadi album pertama mereka yang dirilis secara independen. Yang mengejutkan adalah bahwa album ini dapat diunduh secara bebas berapapun harga yang akan dibayarkan bahkan secara gratis. Sebuah terobosan yang bisa dibilang hanya Radiohead yang berpikir untuk melakukannya. Sound gitar kembali dihadirkan dalam album ini sebagai ciri khas yang sudah lekat sejak era ‘The Bends’ dan ‘Ok Computer’. Di album ini kita akan dibawa kedalam kejeniusan sebuah band memformulasikan setiap elemen musik yang dipunyai sehingga ketika didengarkan kita akan begitu terpukau karenanya.
‘The King of Limbs’ (2011) merupakan rilisan terakhir Radiohead saat ini. Yang belum mengenal Radiohead, kalau kalian pernah lihat video ‘Lotus Flower’ yang tak lain adalah single pertama album ini, pastilah berujar keheranan: “Ini apa sich?”. Memang terlihat seperti aneh ketika dalam video tersebut hanya terdapat seseorang yang menari-nari (seperti gak jelas) dengan latar hitam-putih ditambah dengan musik bernada miring. Tapi lihatlah lebih dalam maka tak sadar tubuhpun akan ikut menari. Secara keseluruhan seperti itulah gambaran album ini, untuk kebanyakan orang terlintas seperti aneh memang, tapi percayalah album ini menyajikan karya yang sangat substansial dan penuh abstraksi makna lewat musik dan liriknya, dan tidak seaneh yang dipikirkan orang. Coba dengarkan dan rasakan magisnya maka kalian akan terbawa menuju petualangan magis yang tak bisa dirasakan siapapun hanya dapat dirasakan sendiri.
Seperti itulah Radiohead, band yang sepintas terlihat aneh tapi itulah Radiohead seperti dalam kutipan liriknya “I’m a Weirdo”, selalu mengejutkan, berbeda dan menentang arus utama namun tetap dapat dirasakan keindahannya. Tulisan ini pada dasarnya hanyalah sebuah pendapat, boleh setuju atau tidak. Tetapi yang jelas bahwa tak berlebihan jika menyebut Radiohead sebagai salah satu band rock alternatif terbaik yang pernah ada di bumi ini.
Hits:
Creep
High & Dry
No Surprises
http://onestory-about.blogspot.com/2012/10/tentang-radiohead.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar