Minggu, 01 Mei 2016

Profil band Noah (Peterpan)


NOAH (sebelumnya bernama Peterpan) adalah sebuah band dari Bandung, Indonesia. Band ini dibentuk pada tahun 2000 dan terkenal berkat lagu-lagunya "Ada Apa Denganmu", "Topeng", dan "Kukatakan Dengan Indah". Pada awalnya kelompok Noah terdiri dari Ariel, Uki, Lukman, Reza,Andika, dan Indra. Namun di bulan November 2006, dua anggotanya, Andika dan Indra dipecat dari grup musik tersebut. Perpecahan ini dipicu adanya perbedaan prinsip kreativitas.



Sejarah Terbentuknya Band ini 

tahun 1997, Andhika (kibor) membentuk band Topi dengan mengajak adik kelasnya di SMU 2 Bandung, Uki (gitar), serta teman mainnya, Abel (bas) dan Ari (drum). Uki pun mengajak teman SMP-nya Ariel yang mengisi posisi vokal. Dengan formasi seperti itulah, mereka mulai manggung dan memainkan musik beraliran Brits alternatif. Kemudian Ari mengundurkan diri dan Topi pun bubar tanpa sebab yang pasti.
Andika mengumpulkan kembali personel Topi pada tahun 2000. Namun kali ini, posisi drum dipegang oleh Reza. Untuk memberi warna musik yang lebih dewasa dan lebih kaya melody, maka diajaklah Loekman, teman kakak Indra, yang akhirnya jadi lead guitar (gitar utama). Setelah terbentuk dengan formasi enam orang, mereka pun mengambil nama Peterpan. Tanggal 1 September 2000 secara resmi peterpan terbentuk.
Perjalanan profesional Peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari café ke café di Bandung. Mereka bermain di café O'Hara dan Sapu Lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta alternative rock seperti Nirvana, Pearl Jam, Cold play, U2, Creed, dll. Saat di café Sapu Lidi-lah potensi mereka terlihat oleh Noey, basis Java Jive yang sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Dari tiga lagu yang dikirim untuk demo, "Sahabat", "Mimpi Yang Sempurna", dan "Taman Langit", terpilih lagu "Mimpi Yang Sempurna" untuk dimasukan ke album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis Juli 2002. Tak disangka lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000 kopi.

Tahun 2000 merupakan titik awal dalam perjalanan karir musik 6 anak muda Bandung ini, karena pada saat itulah mereka bersama-sama membentuk sebuah band yang kemudian diberi nama Peterpan. Formasi mereka saat itu adalah Andika (keyboard), Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), Indra (bass), dan Reza (drum). Secara resmi, Peterpan terbentuk pada tanggal 1 September 2000.
Harapannya sederhana. Mereka hanya ingin menjadi home band cafe ternama. Tahun 2001, Peterpan mulai merambah beberapa cafe antara lain O’Hara Tavern dan Sapu Lidi yang menjadi tempat mereka menyajikan lagu-lagu alternative rock,
Mereka mengirimkan demo berisi 3 lagu, yaitu Sahabat, Mimpi yang Sempurna dan Taman Langit. Akhirnya lagu Mimpi yang Sempurna terpilih untuk mengisi album kompilasi Kisah 2002 Malam. Mimpi yang Sempurna menjadi lagu andalan album kompilasi ini dan mendongkrak angka penjualan hingga 150.000 kopi. Lagu ini masuk ke dalam jajaran tangga musik di banyak radio nasional, dan menjadi lagu wajib para pengamen jalanan. Suatu harapan lain dari Peterpan mulai terwujud sedikit demi sedikit. Musik mereka mulai beterbangan dan bisa dinikmati oleh hampir semua orang di seluruh negeri.
Sukses tersebut membuka kesempatan baru bagi Peterpan. Tahun 2003, Peterpan, di bawah label Musica Studio, meluncurkan debut album Taman Langit. Dengan variasi sound yang apik, kesederhanaan lirik, kekhasan vocal Ariel yang disajikan Peterpan dalam album debut ini, musik Peterpan dengan mudah meresap di telinga penggemar musik Indonesia. Album debut Taman Langit meraih penghargaan Multi Platinum Award dan SCTV Award sebagai Album dan Band Pendatang Baru ngetop.


Mei 2004, Peterpan kembali masuk studio rekaman untuk mempersiapkan album ke-2 mereka yang direncanakan rilis pada bulan Agustus. Dalam tahap akhir persiapan album, demi penghargaan mereka pada para sahabat Peterpan, mereka menggelar konser di 6 kota di Jawa dan Sumatera dalam waktu 24 jam pada tanggal 18 Juli 2004. Konser bertajuk “Breaking The Record, Konser Untuk Sahabat” dimulai di Medan, lalu dilanjutkan ke Padang, Pekanbaru, Lampung, Semarang, dan diakhiri di Surabaya. Konser ini juga diakui sebagai salah satu rekor MURI.
Agustus 2004, Peterpan merilis album ke 2 Bintang di Surga. Seminggu setelah peluncuran album, Bintang di Surga mencapai angka penjualan 1 juta copy dengan single pertama Ada Apa Denganmu. Sebutan A Phenomenon Band pun melekat pada Peterpan, yang kemudian mensejajarkan Peterpan dengan band-band papan atas di negeri ini. Pada masa kritis industri musik Indonesia, album Bintang di Surga berhasil mencapai angka penjualan 3 juta kopi, dan meraih penghargaan demi penghargaan. Tak kurang dari 13 penghargaan dari dalam dan luar negeri diraih oleh Peterpan lewat album Bintang di Surga, diantaranya 7 penghargaan AMI AWARD, 2 SCTV Award, Triple Platinum Award, dan Platinum Berkembar Enam dari Malaysia, serta MTV Music Award pada tahun 2005.
September 2005, Peterpan merilis Album Soundtrack film Alexandria, dan lagi-lagi meraih Multi Platinum Award untuk penjualan album soundtrack tersebut dan SCTV Award. Single pertama , tak hanya menembus tangga lagu nasional, tetapi juga dibajak oleh musisi India, diaransemen ulang dan diubah liriknya ke dalam bahasa India. Lagu …. Versi India tersebut dinyanyikan , kemudian masuk dalam tangga lagu nasional India dan menjadi soundtrack film.
Juni 2006, setelah menghadiri penganugrahan MTV Music Award mereka yang ke 2, Peterpan memutuskan rehat panjang untuk mempersiapkan album ke 3 yang rencananya akan dirilis akhir tahun. Tetapi kondisi dan situasi yang terjadi di dalam tubuh Peterpan membuat rencana tersebut tak dapat berjalan.
Oktober 2006, Peterpan retak. Indra dan Andika keluar dari Peterpan, karena adanya ketidaksamaan visi dalam bermusik dengan, Ariel, Uki, Lukman, dan Reza. Masalah demi masalah bermunculan menghantam Peterpan. Tetapi 4 personil yang tersisa di Peterpan tetap bersemangat untuk menyelesaikan album ke 3 mereka.

Rumor perpecahan di tubuh Peterpan ternyata terbukti. Indra dan Andhika akhirnya dikeluarkan dari grup musik terkenal asal Bandung ini.

"Sekarang aku sama Indra sudah tidak di Peterpan lagi. Kita dikeluarkan secara baik-baik pada tanggal 8 Oktober kemarin," ungkap mantan pemain keyboard Peterpan. Andhika mengaku sempat terkejut dengan keputusan pemecatannya ini. Pada hari pemecatan itu, ia bersama Indra dipanggil di sebuah kafe di Bandung oleh manajer Peterpan. Di tempat tersebut telah berkumpul Ariel, Uki, Lukman, dan Reza beserta Joy, manajer Peterpan. "Kalau dibilang kaget, ya kaget juga karena sebelum tanggal itu dirinya sempat kumpul-kumpul dan ketawa bareng dengan mereka," cerita Andhika.

Bak ditikam dari belakang, Andhika dan Indra dipaksa hengkang dari band yang sudah menjadi bagian hidup dari mereka. Sebab, keempat rekannya yang masih di Peterpan menyetujui vonis pemecatan tersebut. Padahal, selama ini mereka telah dianggap sebagai keluarga. "Alasannya, karena aku tak bisa kerja lagi dengan mereka. Aku enggak nyangka aja," ungkap Adhika.

Bagi Andhika, alasan visi musik yang sudah berbeda dengan teman-temannya itu hanyalah kedok mereka untuk pemecatan tersebut. Soalnya, sebagai pendiri Peterpan, Andhika mengaku telah mengerahkan seluruh tenaganya untuk eksistensi musik Peterpan. Lagu Bintang di Surga adalah hasil karya pemain keyboard ini. Ironisnya, nama Peterpan tersebut ternyata pemberian dari ibunda Andhika. Lantaran itu, Andhika menjelaskan nama Peterpan sudah seharusnya dicopot dari belantika musik Indonesia akibat pemecatan dirinya. "Maunya aku sih karena kontrak sudah habis, ganti nama (grup musik) aja kalau sudah berempat," kata pendiri grup Peterpan ini.


Mei 2007, setelah vakum hampir 1 tahun, Peterpan merilis album ke 3, Hari yang Cerah. Gaya bermusik dan aransemen yang agak berbeda dari album-album sebelumnya, Peterpan semakin memperlihatkan kematangan mereka dalam bermusik. Pada album ini, Peterpan melibatkan 2 additional band, David (keyboard) dan Lucky (bass). Saat ini, album Hari Yang Cerah telah membukukan angka penjualan di atas 500.000 copy. Di sela-sela jadwal promo yang padat, Peterpan mendapat undangan untuk mewakili Indonesia di ajang Asia Song Festival yang ke-4 di Korea Selatan pada September lalu. Dari Korea, Peterpan membawa oleh-oleh penghargaan Best Contribution Award.
Waktu dan perjalanan yang panjang...sejak 6 orang anak muda Bandung mengawali karir musik mereka lewat sebuah album kompilasi Kisah 2002 Malam, lewat sebuah lagu berjudul Mimpi yang Sempurna.

 Tanggal 2 Agustus 2012 menjadi sejarah baru bagi Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David. NOAH telah dipilih Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David menjadi nama yang akan mewakili mereka di dunia musik kedepannya. Nama Peterpan memang sudah lama ditinggalkan mereka, ada banyak prestasi yang dicapai ketika masih menggunakan nama Peterpan. Namun sekarang nama NOAH akan mewakili mereka berkarya di dunia musik.
     Nama NOAH sendiri menurut Ariel dipilih karena nama itu terasa sangat mewakili musik mereka. NOAH menurut Uki bukan diambil dari nama Nabi Nuh. Dalam konferensi pers yang diadakan di Musica Studio’s Uki berkata bahwa NOAH dapat berarti membuat nyaman, memberi ketenangan dan panjang umur.
     Sesaat setelah mengumumkan nama NOAH sebagai nama band dari Ariel, Uki, Lukman dan David, berbagai ucapan selamat datang dari masyarakat lewat akun twitter. Dalam sesaat topik “Welcome NOAH” menjadi Trending Topic Worldwide dan bertahan di jejeran atas dalam waktu cukup lama. Akun twitter @newpeterpanband pun ikut berganti nama menjadi @NOAH_ID sesaat setelah pengumuman.
     Ternyata kehadiran Ariel, Uki, Reza dan David masih sangat diharapkan kehadirannya di blantika musik tanah air. Ucapan selamat datang pun tidak hanya datang dari masyarakat umum tetapi juga dari kalangan selebritis. Salah satunya Gading Marten melalui akun twitternya @gadiiing menulis : “Welcome @NOAH_ID .. Menunggu kesuksesan kalian yg tertunda.. Gas puoooolllll masbrooo!!!!”
Selamat datang NOAH! Selamat menciptakan hits-hits berikutnya!

Sumber : http://arvierosa.blogspot.co.id/2012/09/mengupas-sejarah-peterpan-sampai.html
http://rianlenggu14.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar